Sunday, April 5, 2009

happy birthday to...me ?

5 April jam 8 malam, tujuh belas taun yg lalu. I was born.

Seventeen.
SEVENTEEN.

I don't feel like a seventeen year-old girl. Gak kerasa aku uda hidup di bumi selama tujuhbelas tahun. Gak kerasa kalo each year I'm getting older. Gak kerasa kalo aku akan sedikit demi sedikit lupa akan memori-memori that I cherish. I'm scared that I'll miss important events. I'm scared that I won't have time to learn piano on a higher level. I'm scared that I won't be able to travel around the world to see all of those breath-taking places what Allah The Magnificent has made. I'm scared to miss these things that are important to me.

But aging is not always NOT fun. Karena, come to think about it, bentar lagi aku bakalan berumur 20 tahun -3 more years ! Aku bakalan meninggalkan rumah untuk kuliah -hopefully to a music conservatoire. And it's fun getting older. I mean, kita hanya punya satu peluang dalam satu kehidupan untul menjadi diri kita dalam umur tsb kan? Misalnya, aku hanya punya satu peluang untuk menjadi seorang teenager berumur 17 kan ?
Peluang itu bisa macam-macam, tergantung dari masing-masing. Kalo aku peluang itu adalah untuk mendapatkan nilai yg good enough to get a music sholarship and to practice more on my piano. Oh, I've always regretted, kenapa sih aku gak mulai belajar piano dari balita ?

Tau gak apalagi yang rasanya menyenangkan ? Getting presents. Bukan isi hadiahnya yg menyenangkan. Cuman rasa senang ktika seseorang memberikanmu hadiah. walopun kadonya kecil skalipun. Karena kita merasa kalo kita worth to remember, u know, org mmberikanmu kado ato slamat sbgai bentuk dari perayaan hari ulang tahunmu. brarti kan kehadiranmu didunia selama ini dihargai oleh orang2 terdekat. Looking at the presents, walopun kmu "cuma" dapet satu, rasanya exhilirating. kamu akan bertanya-tanya,"ada apa dibalik kertas berwarna ini ?". Menyenangkan rasanya menebak-nebak isi kado, karena kamu gak tau apa isinya. What is left is your imagination-and your hands to open the presents.

i honestly don't like opening presents. ak gak suka rasa curiosity itu menghilang ketika kado itu dibuka. aku suka untuk keep guessing tentang isinya. Aku suka menghargai effort dari setiap orang untuk memberi kado. Aku suka untuk berimajinasi tentang kado yg dikasih. Aku suka berpikir how that person came with the idea to give me that present. Aku suka berpikir apa yang mereka inginkan dariku ketika aku menerima kado itu; apakah aku harus senang, terharu, atokah aku harus menggunakan barang2 tsb dalam keseharianku ? aku suka berpikir kenapa mereka memberikan aku kado itu. aku juga suka mengamati lipatan2 kertas kado ketika mereka salah melipat. Aku suka mengira-ngira apakah mereka membungkusnya sendiri atau membayar orang lain untuk membungkusnya. Aku suka membayangkan ketika mereka akan membeli kado tsb; apakah mereka bingung atau mereka sudah tau apa yang akan mereka beli ? Either ways, i appreciate it.

Tapi ketika kamu membuka kado tsb, rasa curiosity mu ilang. Ketika kamu membuka kertas kado, kamu akan tau apa yang kamu dapatkan. Terkadang kamu kecewa, terkadang kamu senang. bahkan terkadang kamu berpikir bahwa mereka membelikanmu kado hanya utk sekedar basa-basi. But, that's not why i hate to open presents. I just don't want my thoughts of the presents go away. Aku gak mau imajinasiku akan barang2 tsb ilang. aku suka utk keep guessing; apa isinya ? Aku gak suka ketika aku tau jawabannya. Aku suka untuk trus bertanya-tanya. Aku bahkan gak punya the urge to open it. I just like to see it laying on the floor or on the desk, with its plastic bag still covering and wondering what they had given me. And wondering how they bought it. How much money did they spend ? How much time did it take for them to buy it ? I like to think about that. Aku gak mau ngebuka kado itu and merusak bayangan-bayangan dan imajinasi-imajinasi yg ada dikepalaku.

But, sometimes you HAVE to open it. Kamu mungkin takut kalo mereka akan merasa tersinggung kalo kita gak mau membuka kado itu. Kamu mungkin juga takut gak tau mau jawab apa waktu mereka bertanya,"do you like my presents?". What should you answer ?
"oh, i haven't opened it."
That's something like an insult, isn't it ? Karena mereka akan berpikir, kenapa kamu gak mau buka kado mereka ? Apakah karena kertasnya jelek ? Ato karena mereka berpikir bahwa kamu tidak suka dengan mereka, sehingga kamu gak mau membuka kado mereka ? Of course, i don't want them to think that way. So, there are times where I feel like I should open the presents.

And lost the imaginations

No comments:

Post a Comment